JAKARTA, WB – Layanan pesan-antar (GO-FOOD), makanan dalam aplikasi GO-JEK, kembali menegaskan komitmennya mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Festival kuliner kali ini guna meningkatkan skala bisnisnya melalui GO-FOOD FESTIVAL.
Founder dan CEO GO-JEK Nadiem Makarim, menjelaskan bahwa layanan yang hadir mulai April 2015 ini sekarang telah tumbuh menjadi yang terbesar di dunia di luar Cina dan bekerja sama dengan 125 ribu merchant di berbagai kota di Indonesia.
“Perkembangan GO-FOOD menjadi salah satu layanan antar makanan terbesar didunia ini adalah berkat pengusaha UMKM kuliner yang bermitra dengan kami. Kini saatnya GO-FOOD membantu UMKM kuliner untuk bisa meningkatkan skala bisnis dan mendapatkan dampak ekonomi yang lebih baik lagi. Karena itu, kami menghadirkan GO-FOOD Festival,” ujar Nadiem dalam konferensi pers GO-FOOD Festival yang digelar hari ini.
Nadiem lebih lanjut memaparkan, saat ini, lebih dari 80 persen merchant partner GO-FOOD merupakan pengusaha kuliner yang masuk kategori pengusaha kecil dan menengah. Masih kata Nadiem, GO-FOOD melihat perkembangan UMKM kuliner sering terganjal karena pendanaan, SDM, dan juga pengetahuan bisnis.
“Karena itu, kami membawa konsep GO-FOOD Festival yang memiliki misi senafas dengan GO-JEK yaitu untuk menghadirkan dampak sosial yang lebih besar dan lebih luas kepada masyarakat, dalam hal ini kepada mitra UMKM kuliner kami. Dengan bergabung di GO-FOOD Festival para pengusaha kuliner UMKM tidak perlu menyiapkan dana besar dan mencari pegawai di awal, sehingga mereka dapat terus belajar untuk kembangkan dan ekspansi usahanya lebih baik lagi,” kata Nadiem.
Sebagai uji coba, GO-JEK telah menggelar GO-FOOD Festival mulai dari tanggal 19 Desember 2017 lalu bertempat di area pelataran Mal Pasaraya, Jakarta Selatan. Kegiatan yang akan dilakukan hingga 19 Januari 2018 ini melibatkan 30 top merchant GO-FOOD yang ada di kawasan Jabodetabek.
Sementara itu, Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Commercial Expansion GO-JEK menambahkan, GO-FOOD Festival menggunakan konsep food court atau pujsera (pusat jajanan seba ada) di mana para pengusaha UMKM dapat menawarkan produk kulinernya.
“Yang berbeda dengan konsep food court pada umumnya, para pengusaha tidak perlu menyiapkan dana besar di muka untuk biaya sewa booth dan jasa pelayan. Kami juga akan menyiapkan seluruh kebutuhan peralatan masak yang biasanya juga cukup mahal bagi para pebisnis mikro,” ujar Catherine.
Dalam dua minggu pelaksanaan, setiap merchant di GO-FOOD Festival bisa mencatatkan penjualan baik offline dan online sebesar 50 – 100 order per hari, dengan jumlah pengunjung bisa mencapai 4,000 orang tiap harinya.
“Tanggapan yang kami terima dari pengunjung dan merchant yang datang sangat baik dan menggembirakan. Melalui kegiatan ini, pelanggan GO-FOOD bisa lebih dekat dengan merchant kesukaannya dan bisa mencoba makanan baru,” kata Catherine. Pelanggan GO-FOOD juga bisa memesan makanan yang tersedia melalui aplikasi dari merchant yang ada di GO-FOOD Festival.
Sementara itu, Sandiaga Uno – Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam sambutannya mengapresiasi komitmen GO-JEK membantu UMKM. Sandi mengatakan, salah satu prioritas utama pemerintah provinsi DKI Jakarta adalah untuk mengembangkan usaha mikro, dan salah satu bisnis mikro yang paling berkembang di DKI Jakarta adalah kuliner.
“Oleh karenanya, kami akan selalu mendukung upaya-upaya yang dilakukan berbagai pihak, termasuk swasta, dalam mendukung pengembangan UMKM. Dan kami melihat ada berbagai peluang pengembangan UMKM dengan adanya GO-FOOD Festival,” ujar Sandi.
Acara GO-FOOD Festival yang berlangsung selama satu bulan di pelataran Pasaraya ini menghadirkan berbagai atraksi dan pertunjukkan menarik di setiap akhir pekan. Setiap hari Jumat ada acara nonton film bareng, di hari Sabtu ada acara live music. Sementara di hari Minggu ada berbagai program menarik untuk anak-anak yang bisa menghabiskan waktunya untuk berkreasi dan bermain sambil menikmati jajanan menggugah selera dari merchant GO-FOOD Festival.[]