SURIAH, WB – Meski negaranya mengalami perang, namun tidak menyurutkan tekad kuat bagi timnas Suriah untuk berlaga di ajang piala dunia di Rusia. Setelah melalui serangkaian laga kualifikasi, Suriah harus melewati dua tahapan lagi untuk berlaga di Rusia.
Tahapan yang pertama adalah play-off dua leg menghadapi Australia. Jika berhasil, Suriah masih harus melalui satu laga play-off lagi kontra tim peringkat empat Concacaf.
Langkah Suriah sejauh ini patut diacungi jempol. Dalam kondisi negara tak aman, tim berjuluk Elang Gunung Qasioun memainkan sejumlah laga kandang kualifikasi di Malaysia tanpa dukungan suporter. Belum lagi sejumlah pemain senior yang menolak bergabung dengan timnas karena berseberangan dengan pimpinan presiden Bashar al-Assad. Namun dalam kondisi compang-camping, tim asuhan Ayman Hakeem ini justru membuktikan mental petarung yang tangguh.
Gol Omar Al Soma ke gawang Iran pada laga terakhir kualifikasi Grup A, Selasa (5/9) menjadi bukti. Gol yang tercipta pada menit ketiga injury time itu membuat skor imbang 2-2. Sehingga memastikan tempat di posisi ketiga grup, mengalahkan Uzbekistan dengan keunggulan selisih gol, dan berhak menjalani laga play-off.
Suriah bakal lolos langsung menggeser Korea Selatan sebagai runner up andai bisa mengalahkan Iran, namun itu tak terjadi. Walau mesti menjalani play-off, Hakeem tetap bersyukur.
“kami membuktikan bahwa kami tim bagus dan meskipun banyak kesulitan yang kami hadapi, kami mampu meraih hasil bagus. Saya harap kami bisa melanjutkan mimpi di play-off dan melangkah ke Piala Dunia,” kata dia berharap.
Suriah belum pernah merasakan tampil pada putaran final Piala Dunia. Jika berhasil lolos ke Rusia tahun depan, sejarah pastinya akan tercipta. []