JAKARTA, WB – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin memprediksi, jika dalam Pilpres 2019 nanti Prabowo berpasangan dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, besar kemungkinan Jokowi akan menggaet Kapolri Tito Karnavian.
Prediksi itu terkait rencana pensiun dini yang sudah digembar-gemboran Tito yang akan pensiun tahin 2022 nanti. Ujang Komaruddin menilai, kemungkinan Presiden Jokowi tengah mempersiapkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebagai calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pilpres 2019 mendatang.
Jokowi menganggap sosok Tito sedang moncer dan banyak dinilai sebagai tokoh yang cukup mumpuni menjaga stabilitas keamanan. Tito juga disebut sebagai tokoh dengan karir di kepolisian yang begitu luar biasa, semenjak di Akademisi Polisi.
“Jadi kemungkinan besar Tito sedang dipersiapkan oleh Jokowi untuk menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2019,” ujar Ujang, Kamis (13/7/2017).
Bagi Jokowi, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Antiteror Polri ini putra Palembang, Sumatera Selatan. “Jawa dan luar Jawa merupakan isu politik yang sangat seksi, karena komposisi Jawa dan luar Jawa merupakan komposisi pasangan yang ideal,” papar Ujang.
Namun beragam dugaan itu ditepis Tito yang mengaku ingin cepat-cepat pensiun karena ingin menikmati hidup tanpa tekanan. “Indonesia merupakan negara yang sedang belajar demokrasi, persoalan akan sangat banyak sekali. Oleh karena itu, salah satu pekerjaan yang stressful di dunia ini adalah menjadi kepala kepolisian Indonesia,” katanya.
“Tidak bagus untuk kesehatan saya. Saya punya hak untuk mencari kehidupan yang less stressful. Saya beri kesempatan kepada yang lain, yang lebih baik untuk menjadi Kapolri,” tuturnya.
Sedangkan alasan kedua terkait dengan organisasi Polri. Menurut Tito, jika dia tetap menjabat penuh dalam masa bakti sebagai polisi aktif sampai 2022, hal tersebut tidak bagus bagi organisasi Polri.
“Tidak bagus untuk kesehatan berorganisasi di Polri. Enam tahun saya menjadi Kapolri, orang mungkin akan bosen dan saya jadi tidak memiliki kreativitas lagi,” ujar Tito.[]