JAKARTA, WB – Prihatin semakin jauhnya Indonesia dari cita cita yang dibangun oleh Founding Fathers, disusul derasnya isu SARA yang disebar jelang Pilgub DKI, membuat kekhawatiran kian tergerusnya persatuaan keberagaman antar umat.
Atas dasar kekhawatiran tersebut, sang budayawan Denny JA, menginisiasi sebuah lomba, dimana lomba tersebut disosialisasikan untuk menentramkan. Lomba pun mengangkat tema Kurindu Indonesia Tanpa Diskriminasi.
Sejak lima tahun lalu, Denny JA menggagas gerakan budaya untuk Indonesia Tanpa Diskriminasi. Ia membuat film layar lebar, film pendek, 25 buku puisi, lagu, teater hingga lukisan. Semua menyuarakan spirit agama yang ramah dan mimpi Indonesia Tanpa Diskriminasi.
Nia Sjarifudin, ketua panitia, menyatakan lomba ini diselenggarakan oleh organisasi yang dipimpinnya ANBTI (Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika), bekerja sama dengan Asosiasi Guru Sejarah dan Inspirasi.Co.
Lomba ini lahir karena Diskriminasi terutama atas dasar agama mewarnai ratusan perda dari Aceh hingga Papua.
Lomba ini ingin mensimulasi agar masyarakat melakukan gerakan counter culture kembali kepada semangat Sumpah Pemuda dan keberagaman Indonesia. Itu sebabnya lomba ini dibuat sekaligus untuk merayakan Sumpah Pemuda, Hari Toleransi dan Hari Hak Asasi.
Lomba berbentuk esai, poster digital dan video pendek mengekspresikan gagasan keberagaman. Total hadiah 101 juta. Karya dipubliskasi di laman webInspirasi.codan ditutup di akhir November 2016.[]