JAKARTA, WB – Untuk kesekian kali wilayah di Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur terendam banjir. Jika sebelumnya beberapa desa di Kecamatan Munjungan Kab Trenggalek diterjang banjir bandang yang menyebabkan 935 KK terdampak. Pada Rabu (17/8/2016) pukul 20.00 Wib, banjir kembali merendam 11 desa di Kecamatan Gandusari Kab Trenggalek.
“Hujan deras yang berlangsung pada Selasa (16/8/2016) pukul 21.00 Wib hingga Rabu pagi telah menyebabkan Sungai Tawing meluap sehingga merendam desa-desa di Kecamatan Gandusari terendam banjir,” Tulis Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Kamis (18/8/2016).
Sutopo mengatakan, puncak banjir terjadi pada Rabu pukul 04.00 – 07.00 Wib dengan tinggi banjir antara 50 – 150 cm. Pada pukul 13.30 Wib sebagian banjir mulai surut di beberapa wilayah.
Banjir menyebabkan 1 orang luka-luka tangan kanan patah tertimpa kandang sapi a.n Laminto (53). Korban dirawat di RSUD Dr Iskak Tulungagung. Banjir menyebabkan sekitar 4.991 rumah terendam banjir setinggi 50-150 cm.
Selain itu banjir juga merendam lahan pertanian yang rusak terdiri dari 48 hektar yaitu 40 ha Ds Krandegan, 6 ha Ds Karanganyar dan 2 ha Ds Widoro.
“Akibat hujan deras juga telah menyebabkan longsor di Trenggalek. Longsor menimpa rumah di Dusun Balang Desa Senden Kecamatan Kampak sehingga roboh dan menyebabkan 1 orang meninggal dunia yaitu Mukilah (80). Di tempat lain longsor menimpa rumah di Desa Ngembel Kecamatan Watulimo,” jelas Sutopo.
Upaya penanganan darurat telah dilakukan. BPBD Kab Trenggalek telah melakukan distribusi logistik. Tagana mendirikan dapur umum di Kantor Kec. Gandusari. BPBD Prov Jawa Timur melakukan pengiriman logistik dan sandang. BPBD Trenggalek dan BPBD Prov Jawa Timur masih melakukan pendataan.
“Masyarakat diminta selalu waspada terkait ancaman banjir dan longsor di musim kemarau. Anomali cuaca dan menguatnya La Nina telah meningkatkan curah hujan secara nyata. Potensi hujan masih akan terus berlangsung,” tandas Sutopo.[]