JAKARTA, WB – Sebanyak 24 kabupaten/kota di Jawa mengalami banjir rob dan gelombang pasang. Dimana kerugian ekonomi mencapai milyaran rupiah. Sejumlah bangunan rusak berat diantaranya 5.397 unit rumah terendam banjir rob di Kecamatan Tirto, Wiradesa, Wonokerto dan Siwalan.
“Hal yang terjadi di Pantai Karangrejo dan Pantai Boom di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur dimana 73 rumah rusak terkena gelombang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Diperkirakan kerugian ekonomi mencapai miliaran rupiah,” terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Jakarta, Kamis (8/6).
Penyebab fenomena gelombang tinggi adalah penguruh astronomi terjadinya bumi, bulan & matahari berada dalam satu garis lurus mengakibatkan naiknya tinggi muka laut, hal ini bersamaan dengan terjadinya anomali positif tinggi muka air laut sebesar 15-20 cm. Selain disebabkan dua hal tersebut juga diperkuat dengan adanya penjalaran alun yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia.
Diperkirakan gelombang tinggi dan banjir rob masih berpotensi hingga beberapa hari ke depan. BMKG telah memprediksi hingga satu hari ke depan (10/6/2016) gelombang tingggi 2.50 – 4.0 m berpotensi di Laut Andaman, Perairan utara dan barat Aceh, Perairan barat Kep. Simeulue hingga Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu, Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Selat Bali bagian selatan, Perairan selatan Sumbawa hingga P. Sumba. Sedangkan gelombang setinggi 4-6 m berpotensi di Perairan Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Lombok, Samudera Hindia selatan Bengkulu hingga NTT.
“Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada. Dihimbau nelayan tidak melaut saat gelombang tinggi. Masyarakat yang melakukan aktivitas di pantai hendaknya selalu waspada dan hati-hati. Wisatawan di pantai juga harus hati-hati. Ikuti larangan dan semua aturan yang ada,” tandas Sutopo. []