BERLIN, WB – Jerman membutuhkan lebih banyak tenaga militer. Untuk itu Jerman rencananya akan membuka lowongan 7.000 personel militer dan 4.400 staf sipil bagi angkatan bersenjata dalam tujuh tahun ke depan.
Penambahan ribuan pasukan ini diperlukan Jerman untuk melawan ISIS dan meningkatkan keamanan siber, seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen.
Leyen mengatakan bahwa penambahan personel militer ini adalah yang pertama kali dilakukan Jerman sejak berakhirnya Perang Dingin serta merupakan bagian dari peningkatan anggaran pertahanan negara.
“Ini waktunya angkatan bersenjata Jerman berkembang,” kata dia.
Ketika Jerman bersatu pada tahun 1990, angkatan bersenjata negara itu mencapai 800 ribu personel militer dan sipil. Sejak itu, jumlahnya berkurang hingga menjadi 185 ribu tentara dan 56 ribu sipil.
Pemerintah Jerman saat ini mulai meninggalkan kebijakan lama yang membatasi jumlah personel militer dan mulai merekrut pasukan sesuai dengan kebutuhan militer negara itu.
Saat ini militer Jerman membutuhkan 14.300 pasukan tambahan untuk menjalankan berbagai misi baru. Termasuk di antaranya adalah misi penyelamatan pengungsi di laut, operasi mendukung koalisi tempur AS melawan ISIS di Irak dan Suriah, serta operasi pemberantasan militan Islam di Mali.[]