WARTABUANA – Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia (KFT) merayakan ulang tahunnya ke-52 pada 22 Maret 2016. Perayaan ultah ini digelar dengan serangkaian acara seperti di antaranya, Pemutaran Film dan Diskusi Publik, Lomba Acting, Lawak, Cosplay serta Lomba Film Komedi.
Di usia setengah abad lebih ini, KFT siap mengembalikan khitah perjuangannya untuk menghadapi pasar bebas MEA dengan meningkatkan kompetensi SDM perfilman nasional.
“Sebagai ketua umum KFT, saya berharap pada teman-teman semuanya dengan organisasi ini sebagai wadah untuk bekerja dalam film dan TV. Mudah-mudahan ke depan makin sukses. Kita berharap film Indonesia bukan hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri tapi menjadi perhatian perfilman dunia, “ kata Febryan Aditya SE, M Sn Ketua Umum KFT 2015-2019 kepada wartawan di sela-sela perayaan HUT KFT ke-52 di Usmar Ismail Hall, Gedung Pusat Perfilman Haji Umar Ismail (PPHUI), Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2016) siang.
.
Lebih lanjut, Febryan menerangkan, “Teman-teman saat ini anggota KFT melihat organisasi sudah hidup kembali. Mereka jadi tambah semangat bekerja. Dengan adanya kerjasama anggota dengan pengurus tercipta sebuah program. Dimana program ini bekerjasama dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Juga organisasi sejenis dengan lingkungan kerja KFT. Dan alhamdulillah, program sudah jalan seperti workshop film.”
Menurut Febryan, KFT dengan Parfi sama saja. “Kita sebagai pekerja kru lebih banyak di lapangan. Disini melalui kebersamaan antara anggota dan pengurus tercipta sebuah program. Program kita tampung baik dalam penyutradaraan, kameramen, penulisan, art, dan lain-lain. Dalam sebuah produksi film semua ada. Misalnya ada produksi film kita bagi sama rata, “ ungkapnya.
“Menjadi PR buat pengurus KFT. Pada prinsipnya, kita lihat anggota sudah mau menghidupkan organisasi maka organisasi akan selalu berusaha menyejahteraan angggotanya. KIta yakin KFT masih ada. Rumah kita masih ada,” katanya bangga.
Ketika ditanya bagaimana harapannya ke depannya? Dengan mantap, Febryan menjawab, “Marilah kita duduk bersama-sama. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Kita harus selalu bersama-sama. Ada produksi film mari kita bagi sama rata. Ayo mari kita bangkitkan KFT.”
Di usia setengah abad lebih ini, KFT Indonesia meluncurkan KFT Award yang akan digelar pada tahun 2017 merupakan apresiasi terhadap para anggota KFT Indonesia yang telah memberikan andil dalam perkembangan perfilman Indonesia. Juga penghargaan bagi film terbaik yang diproduksi oleh anggota KFT Indonesia. Gebrakan lainnya, KFT Indonesia meluncurkan portal atau website resmi, yakni www.kftindonesia.org yang berisi antara lain, mulai data seluruh anggota KFT Indonesia yang berjumlah 7000-an anggota, kegiatan dan program, data lokasi shooting di dalam negeri, hingga link ke berbagai institusi, kementerian, rental alat shooting, dan lain-lain. Semua itu dipersembahkan KFT Indonesia dengan tagline “Bukan hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri tapi menjadi perhatian perfilman dunia.” []