JAKARTA, WB – BUMN diminta tidak hanya jago kandang namun juga berani menyerang ke negara-negara lain dalam rangka mengembangkan kekuatan ekonomi nasional.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Jakarta, Senin (29/2).
“Kita juga ingin BUMN tidak hanya berpikiran untung dan rugi tapi juga mempunyai multiplier effect yang banyak terhadap kesejahteraan rakyat,” imbuh Presiden.
Presiden Jokowi mengemukakan telah memberikan waktu sejak enam bulan lalu untuk mempelajari roadmap atau peta jalan untuk mewujudkan sebuah BUMN yang kuat, lincah, dan berani bersaing dalam menghadapi era persaingan yang semakin kompetitif.
“Saya meminta desain, sebuah peta jalan, untuk trayek dalam bentuk sebuah super holding atau holding atau dimulai dulu dengan virtual holding,” harap Presiden. Agar hal itu dapat dilakukan, Presiden menegaskan bahwa memang harus segera diputuskan agar kekuatan BUMN dan kelincahan itu betul-betul bisa segera dilakukan terutama dalam menghadapi masyarakat ekonomi The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
Dalam menyusun langkah-langkah restrukturisasi tersebut, Presiden Jokowi memaparkan BUMN perlu mengetahui apa fokus bisnisnya. Hal lain yang kemudian dapat dilakukan, menurut Presiden Jokowi, adalah rightsizing organisasi maupun perubahan-perubahan total budaya kerja keseharian di BUMN.
“Dengan langkah-langkah itu saya yakin bahwa BUMN kita akan mempunyai competitiveness, mempunyai daya saing yang kuat terhadap kompetisi global utamanya sementara ini saya rasa dalam masyarakat ekonomi ASEAN,” pungkas Presiden. []