JAKARTA, WB – Bagi pejalan kaki di Jakarta trotoar begitu dibutuhkan. Namun, yang kita lihat sebagian pesepeda motor memanfaatkan trotoar sebagai jalan pintas jika kemacetan melanda. Dan akibatnya ulah dari pengendara tersebut trotoar di Jakarta tidak memberikan rasa nyaman lagi.
Mungkin karena itulah trotoar di lima wilayah Jakarta rusak parah. Ketua Koalisi Pejalan Kaki Ahmad Syafrudin memaparkan Jakarta Utara menduduki peringkat pertama yang memiliki trotoar terburuk. Tercatat ada delapan kawasan diantaranya di kawasan Jalan Boulevard Kelapa Gading trotoarnya rusak, sempit, dan diokupasi pedagang kaki lima. Kemudian di Jalan Yos Sudarso trotoarnya rusak dan dijadikan fondasi jalan tol. Selain itu di Jalan RE Martadinata trotoar rusak dan banyak sisa proyek yang tidak ditutup.
Sementara Jalan Cakung Tipar trotoarnya rusak dan jadi tempat parkir. Selanjutnya di Jalan Cilincing Raya trotoarnya rusak, sempit, dan bergelombang. Jalan Cakung Cilincing Raya trotoarnya sempit, rusak, dan jadi tempat parkir. Begitu juga di Jalan Rawa Bebek trotoarnya rusak, sempit, jadi tempat parkir, dan diokupasi PKL. Serta jalan Jembatan Besi trotoarnya rusak, diokupasi PKL, dan jadi tempat parkir.
Dikatakan Ahmad sebelumnya Koalisi memeriksa jalan-jalan besar di Jakarta, yang mendapati data hanya enam persen dari sekitar 7.000 kilometer jalan di Jakarta yang memiliki trotoar. Itu pun sebagian besar dalam kondisi tidak layak.
Kendati demikian tidak semua trotoar di Jakarta amburadul. Misalnya di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin-Medan Merdeka Barat yang kondisi trotoarnya memberikan rasa nyaman. Menurut Ahmad para pejalan kaki juga tetap mesti berhati-hati karena banyak pot besar di tengah trotoar.
“Niatnya mempercantik tapi malah mengganggu, bahkan tanamanya juga tidak indah dipandang,” tandas dia. []