JAKARTA, WB – Dalam sidang kasus MKD yang dilanjutkan, Kamis (3/12/2015) malam, memperdengarkan kesaksian sang petinggi PT Freeport Indonesia yakni, Maroef Sjamsoeddin.
Namun dalam sidang tersebut, terlihat anggota MKD DPR dari Golkar, Adies Kadir, seperti terlihat `bermanuver` dalam sidang kasus Setya Novanto. Mereka seolah mencari pembenaran kalau ketua DPR, Setya Novanto tak pernah meminta saham Freeport.
“Saudara saksi bisa menunjukkan di mana dalam rekaman tersebut ada pernyataan Saudara Setya Novanto tentang saham sebesar 20% tersebut?” papar Adies Kadir dalam sidang MKD di Gedung DPR, Senayan, Kamis (3/12/2015) malam.
Adies seperti memisahkan pernyataan yang diutarakan oleh pengusaha Reza Chalid dengan pernyataan-pernyataan Setya Novanto. Padahal sebelumnya jelas kalau sejumlah anggota MKD sudah paham pernyataan keduanya dalam rekaman.
Untuk menjawab pertanyaan Adies tersebut, Maroef memberikan jawaban dari transkrip rekaman keduanya sebagai berikut:
MR: Pak, kalau gua, gua bakal ngomong ke Pak Luhut janganlah ambil 20%, ambillah 11% kasihlah Pak JK 9%. Harus adil, kalau enggak ribut.
SN: Iya. Jadi kalau pembicaraannya Pak Luhut di San Diego dengan Jim Bob empat tahun lalu. Itu, dari 30 persen itu, dia memang di sini 10 persen. 10 persen dibayar pakai deviden. Jadi dipinjemin tapi dibayar tunai pakai deviden. Caranya gitu, sehingga menggangu konstalasi ini. Begitu dengar adanya istana cawe-cawe, presiden nggak suka, Pak Luhut ganti dikerjain. Kan begitu. Sekarang kita tahu kuncinya. Kuncinya kan begitu begitu lhp hahahaha. Kita kan ingin beliau berhasil. Di sana juga senang kan gitu. Strateginya gitu lho.. Hahahaa.
Namun dalam persidangan Adies tetap seperti keukeuh beropini.
“Pak Luhut harus membagi ambil 11 persen, kasihlah Pak JK 9 persen ini kalau benar isi transkrip ini saya belum menemukan pernyataan saudara SN yang meminta saham 20%,” ujarnya.[]