JAKARTA, WB – Sedikitnya 1.000 pekerja PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (PT JLJ) mengancam mogok kerja. Mereka akan menggelar demo di depan kantor Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Gedung DPR RI pada tanggal 21, 22 dan 23 Oktober 2015.
“Seribu orang tersebut adalah bagian dari 3000 orang pekerja outsourcing yang sebelumnya bekerja di PT. Jasa Marga, dan bekerja pada pekerjaan inti perusahaan yaitu melayani pengguna jalan tol selama 24 jam non stop, yang jadwal kerjanya dibagi secara shift,” ungkap Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia) Mirah Sumirat, Senin (19/10/2015).
Dasar aksi tersebut, lanjut dia, pihaknya menuntut pekerja outsourching yang dialihkan dari PT Jasa Marga ke PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (PT JLJ) dengan mendapat status pekerja kontrak di PT JLJ sebagai salah satu anak perusahaan PT Jasa Marga.
“Sekarang malah akan dialihkan kembali ke PT Jasa Layanan Operasi (PT JLO) bentukan anak perusahaan baru dari PT Jasa Marga,” ujarnya.
Mirah mengungkapkan, hal ini melanggar perjanjian dan merupakan Kebohongan yang dilakukan oleh PT Jasa Marga kepada pekerja tersebut. Hal tersebut telah dijanjikan secara tertulis oleh Direktur SDM dan Umum PT Jasa Marga dengan Direktur Utama PT JLJ, bahwa pada November 2015 akan diangkat menjadi karyawan tetap di PT JLJ.
“Namun janji itu ternyata tidak ditepati karena PT JASA MARGA pada Agustus 2015 justru membuat anak perusahaan baru bernama PT JASA LAYANAN OPERASI (PT JLO),” tutur dia.
Belum lagi, kata Mirah, kebutuhan pekerjanya (PT JLO) akan diambil dari pekerja kontrak yang ada di PT JLJ yang seharusnya akan diangkat menjadi pekerja tetap di PT JLJ.
“Hal ini tentunya mencederai hati pekerja kontrak PT JLJ yang telah diberikan janji akan diangkat oleh PT JLJ menjadi pekerja tetap. Ini adalah akal-akalan PT JASA MARGA untuk lari dari tanggung jawab mengangkat mereka menjadi pekerja tetap di PT JLJ,” tegasnya.
Untuk itu, menyikapi kondisi itu para Pekerja PT JLJ yang diwakili oleh SKJLJ dan didukung penuh oleh Federasi ASPEK Indonesia serta Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), menuntut agar dibatalkan PT Jasa Layanan Operasi (PT JLO) dan kembalikan ruas tol Pondok Ranji – Dukuh kepada PT JLJ.
“Angkat pekerja kontrak/PKWT PT JLJ menjadi pekerja tetap DI PT JLJ. Jika tuntutan ini tidak direalisasikan maka kami akan melakukan Aksi Mogok kerja diseluruh ruas tol di Indonesia pada tanggal 28, 29, 30 Oktober 2015,” tukasnya. []