WARTABUANA – Sebuah penelitian di Spanyol menyimpulkan bahwa mengkonsumsi minyak zaitun dengan teratur dapat mengurangi resiko mengidap kanker payudara.
Penelitian itu melibatkan 4.282 responden perempuan dengan usia rata-rata 60-an akhir, dibagi dalam dua kelompok. Mereka dibeli dua variasi diet Mediterania, diet yang sarat dengan buah, kacang-kacangan dan sayur-sayuran dengan porsi kecil ikan, daging rendah lemak, keju dan minuman anggur (wine).
Satu kelompok diberi suplemen berupa minyak zaitun berkualitas tinggi, sementara kelompok lainnya diberi suplemen berupa kacang.
Minyak zaitun berkualitas tinggi (extra virgin) diyakini sehat karena dibuat tanpa bahan kimia ataupun proses yang dapat mengurangi khasiatnya.
“Sejumlah mekanisme biologis dapat menjelaskan khasiat anti kanker minyak zaitun berkualitas tinggi,” menurut para responden.
Mulai 2003, kelompok yang diberi minyak zaitun diberi 1 liter per minggu, dan kelompok yang diberi kacang menerima 15 gram kacang kenari, 7,5 gram buah badam dan 7,4 gram kacang kemiri.
“Pola diet Mediterania telah menarik perhatian karena secara historis, tingkat kanker payudara lebih rendah di negara-negara Mediterania daripada di negara-negara Eropa Utara atau Tengah, ataupun Amerika Serikat,” menurut responden.
Walaupun begitu, studi dipimpin para ilmuwan di Universitas Navarra di Pamplona, Spanyol ini, memiliki sejumlah keterbatasan.
Para perempuan yang menjadi obyek studi tadinya direkrut bagi studi untuk mempelajari dampak diet Mediterania pada penyakit jantung. Para pelaku studi juga mengatakan mereka tidak dapat menetapkan apakah minyak zaitun menjadi pemicu hasil tersebut, ataukah diet Mediterania secara keseluruhan yang menjadi penyebab menurunnya risiko kanker payudara.
Para ilmuwan mengatakan hasil studi “menunjukkan khasiat [diet Mediterania] yang ditambah dengan suplemen [minyak zaitun] dalam mencegah kanker payudara.” Mereka menambahkan, “Pencegahan merupakan strategi paling jitu melawan kanker.”
Kanker payudara adalah kanker paling mematikan kedua di AS, dengan 232.000 orang didiagnosa tahun ini, menurut American Cancer Society. Kanker ini diperkirakan akan menelan 40.000 korban. []