JAKARTA, WB – Berawal dari ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang membuat sakit hati pedagang kaki lima (PKL). Siang ini ratusan PKL yang kerap kali berjualan di Monas menggelar unjuk rasa di Balaikota DKI atas ucapan Ahok beberapa waktu lalu yang menyinggung para PKL dengan mengatakan membuat sirup dari air comberan.
Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Ali Makhsun dalam orasinya, dia meminta supaya Ahok mencabut pernyataannya. Dia juga memprotes tindakan aparat Satpol PP DKI Jakarta yang menurut dia sering melakukan tindakan penertiban kepada para PKL Monas dengan semena-mena. Para PKL, kata dia, seharusnya dilindungi keberadaannya karena merupakan ujung tombak dari konsep ekonomi kerakyatan.
“Kita menuntut kita semua ini ditata, bukan digusur-gusur. Tindakan Pemerintah Provinsi DKI ini tidak ada bedanya dengan tindakan Belanda yang menjajah Indonesia 350 tahun yang lalu,” ucap dia, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Terlihat beberapa pendemo membawa spanduk berukuran 3×2 bertulisan “PKL Monas Tolak Kehadiran Rekso Group”, “PKL Cabut Mandat Ahok”, “Penggusuran PKL Melawan Hukum”, “Ahok Kepala Preman Kongsi Asing/Aseng, Lawan!”, dan “Usut Tuntas Penganiayaan Satpam Monas Kepada PKL Budi”,
Mereka menuntut agar Pemprov DKI menjadikan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2012 Tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Kaki Lima sebagai dasar hukum untuk melakukan penataan PKL. Bahkan bila diperlukan, Pemprov DKI dan DPRD DKI seharusnya membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Penataan PKL dengan berdasar kepada Perpres tersebut.
“Kami ini PKL, bukan warga yang tidak tertib. Kami taat asas dan cinta damai,” pungkas dia.[]